Jenis - Jenis Peta
Peta
adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui
suatu sistem proyeksi. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa
yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta
adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang
diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah
representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari
pembuatan peta disebut kartografi.
Secara umum peta dibagi atas beberapa klasifikasi,
sebagai berikut :
1.
Berdasarkan Sumber Datanya
a. Peta Induk
(Basic Map)
Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei
langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar
(basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan
peta-peta lainnya.
b. Peta
Turunan (Derived Map)
Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada
acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke
lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.
2.
Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
a.
Peta Umum
Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur
topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta
menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan. Peta umum dibagi
menjadi 3, sebagai berikut.
1). Peta topografi
peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan
reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam
bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
Contoh Peta Kontur
2). Peta chorografi,
peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta
chorografi adalah atlas.
Kumpulan Peta Dalam Atlas sebagian besar termasuk
dalam kategori peta Chorografi
3). Peta dunia
peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan
wilayah yang sangat luas.
b. Peta
Tematik
Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi
dengan tema tertentu / khusus. Misal peta geologi, peta penggunaan lahan, peta
persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
3.
Berdasarkan Skalanya
a. Peta
Kadaster/Peta Teknik
Peta Kadaster mempunyai skala sangat besar antara
1 : 100 – 1 : 5000 Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak
digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan,
jaringan air, dan sebagainya.
b. Peta
Skala Besar
Peta Skala Besar mempunyai skala antara 1 : 5.000
sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
c. Peta
Skala Sedang
Peta Skala Sedang mempunyai skala antara 1 :
250.000 sampai 1 : 500.000.
d. Peta
Skala Kecil
Peta Skala Kecil mempunyai skala antara 1 :
500.000 sampai 1 : 1.000.000.
e. Peta
Geografi/Peta Dunia
Peta Dunia mempunyai skala lebih kecil dari 1 :
1.000.000.
4.
Berdasarkan Bentuknya
a. Peta
Stasioner
Peta Stasioner menggambarkan keadaan permukaan bumi
yang datanya bersifat relatif tetap (stabil). Contohnya: peta topografi, peta
geologi, peta jenis tanah
b. Peta
Dinamis
Peta Dinamis menggambarkan keadaan permukaan bumi yang
datanya bersifat selalu berubah (dinamis). Contohnya: peta kepadatan penduduk,
peta sebaran korban bencana alam, peta jaringan komunikasi.
5. Berdasar Tujuannya
a. Peta
Pendidikan (Educational Map)
Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
b. Peta Ilmu
Pengetahuan.
Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
c. Peta
Informasi Umum (General Information Map)
Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
d. Peta
Turis (Tourism Map)
Contohnya: peta museum, peta rute bus.
e. Peta
Navigasi
Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.
f. Peta
Aplikasi (Technical Application Map)
Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.
g. Peta
Perencanaan (Planning Map)
Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta
pertambangan.
Ø Bentuk peta ada beberapa jenis,
yaitu :
- PETA PLANIMETRI
Peta Planimetri sering di sebut juga peta dasar atau peta dua dimensi.
Peta Planimetri adalah peta yang dibuat pada bidang datar, seperti kertas atau
tripleks.Kenampakan permukaan bumi pada peta ini digambarkan dengan menggunakan
simbol-simbol tertentu misalnya dataran rendah digambarkan dengan warna hijau,
pegunungan dengan warna coklat dan perairan dengan warna biru
- PETA SETEREOMETRI
Peta Stereometri sering disebut
juga peta timbul atau peta tiga dimensi. Peta Stereometri dibuat berdasarkan
bentuk bumi yang sesungguhnya.
Peta Peta Stereometri tinggi
rendahnya bentuk permukaan bumi dapat kita lihat dengan jelas. Pengamatan peta
dilakukan dengan melihat dari atas.
- PETA DIGITAL
Peta digital merupakan peta
hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat
disimpan dalam disket atau CD Rom. Contoh Citra satelit, foto udara
Ø Bagian-Bagian
Peta.
- Judul peta. Adalah judul yang diambil dari bagian
terbesar wilayah yang tercantum dalam satu sheet peta. Biasanya terletak
di bagian atas peta atau di samping untuk peta buatan badan survai tanah
nasional (Bakosurtanal).
- Legenda Peta: Adalah penjelasan dari simbul
simbul yang tercantum dalam peta. Bagian ini adalah komponen yang sangat
vital karena kita akan jadi buta dalam membaca peta jika tidak ada
legendanya.
- Skala Peta: adalah bagian yang menunjukan ukuran
dalam lembar peta dengan medan sebenarnya. Skala ini ada dua jenis yaitu skala
garis dan skala angka. Dalam peta topografi biasanya dicantumkan dua - duanya.
- Garis Koordinat adalah jarring-jaring dalam peta
yang terdiri dari garis vertical dan garis horizontal. Guna garis ini
adalah untuk batas perhitungan koordinat. Koordinat peta dikenal ada dua
jenis yaitu koordinat grid dan koordinat geografis. Koordinat geografis
merupakan koordinat dari jarring-jaring bumi yang terdiri garis lintang
untuk horizontal dan garis bujur untuk vertical. Penulisanya biasanya
denga koordinat geografis, derjat, menit dan detik (contoh 940
15’ 114,4”) biasanya disertakan L untuk Lintang dan B untuk Bujur.
Koordinat grid adalah jarring jarring koordinat local yang dipakai untuk
acuan pengkoordinatan dalam peta. Biasanya hanya disebutkan dengan angka
saja dan dikenal dengan koordinat 8 angka atau 12 angka. Untuk peta
Indonesia ada dua acuan pokok dalam koordinat ini yaitu dengan dikenal
dengan system UTM/UPS atau LCO masing masing dengan acuan 00
yang berbeda.
- Garis Ketinggian atau biasa disebut garis kontur.
Adalah garis yang menyerupai sidik yang menunjukkan titik ketinggian yang
sama dalam peta. Karena merupakan tanda dari ketinggian yang sama, maka
garis ini tidak akan pernah saling memotong tapi bisa bersinggungan.
Lokasi yang lebih rendah akan melingkari lokasi yang lebih tinggi, itulah
cirri garis kontur. Atau bisa juga disebutkan garis sebelah dalam adalah
lebih tinggi dari garis sebelah luar. Dalam peta interval atau jeda beda
ketinggian antara garis kontur biasanya di tunjukan di dekat lokasi legenda.
Untuk peta skala 1:25000 interval konturnya biasanya adalah 12,5 meter
sedangkan peta skala 1:50000 biasanya interval konturnya adalah 25 meter.
Terjemahannya adalah bila interval kontur 25 meter, maka jarak antara
garis kontur yang satu dengan yang lainnya di medan sebenarnya memiliki
beda tinggi secara vertical 25 meter. Garis kontur dengan pola huruv V
atau runcing biasanya menunjukan sebuah jurang/sungai, dan garis kontur
dengan pola U atau berpola Lengkung biasanya menunjukan sebuah punggungan dan
O merupakan puncak atau Kawah.
- Tahun Pembuatan Peta: merupakan keterangan yang
menunjukan tahun terakhir peta tersebut diperbaharui. Hal ini sangat
penting karena kondisi permukaan bumi bisa berubah sewaktu, waktu.
- Deklinasi: yaitu garis keterangan yang menunjukan
beda Utara Peta dan Utara Magnetik(Utara Kompas). Deklinasi ini direvisi
tiap 5 tahun sekali. Kenapa ada perbedaan antara Utara peta dan Utara
sebenarnya dan Utara Magnetik. Seperti kita ketahu Utara Bumi kita
ditunjukan oleh di Kutub Utara. Sedangkan sumbu utara magnet bumi
sebenarnya ada di sebuah kepulauan di dekat dataran Green Land. Setiap
tahun karena rotasi Sumbu bumi ini mengalami pergeseran rata-rata 0,02
detik bisa ke timur dan ke barat. Jadi utara sebenarnya bisa ditentukan
dari mengkonversi antara utara magnetic dengan utara Peta. Biasanya akan
dicantumkan di setiap lembar peta.
Tujuh bagian tersebut merupakan bagian pokok
terpenting yang selalu ada dalam tiap lembar peta. Bagian lain adalah merupakan
bagian pelengkap. Yang biasanya berisi indek peta, keterangan pembuatan peta,
dan pemroduksi peta.
Ø Pemanfaatan Peta dalam Geologi :
Ø DASAR
PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN
Ø MENUNJUKKAN
LOKASI SUATU WILAYAH
Ø SEBAGAI
SUMBER INFORMASI GEOGRAFIS TENTANG SUATU WILAYAH
Ø MENGETAHUI
SITUASI LITOLOGI DI SUATU WILAYAH
Comments
Post a Comment