Batuan Sedimen


Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia. Proses erosidan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi dapat terjadi jika energi transport sudah tidak mampu mengangkut partikel tersebut.
Batuan Sedimen adalah batuan yang paling banyak tersingkap di permukaan bumi, kurang lebih 75 % dari luas permukaan bumi, sedangkan batuan beku dan metamorf hanya tersingkapsekitar 25 % dari luas permukaan bumi. Oleh karena itu, batuan sediment mempunyai arti yang sangat penting, karena sebagian besar aktivitas manusia terdapat di permukaan bumi. Fosil dapat pula dijumpai pada batua sediment dan mempunyaiarti penting dalam menentukan umur batuan dan lingkungan pengendapan.
Contoh Batuan Sedimen :


Berbagai penggolongan dan penamaan batuan sedimen dan penamaan batuan sedimen telah ditemukan oleh para ahli, baik berdasarkan genetic maupun deskrritif. Secara genetic dapat disimpulkan dua golongan (Pettijohn,1975 dan W.T.Huang,1962)
a. Batuan sediment Klastik
b. Batuan sedimen non klastik

Batuan Sedimen Karbonat
Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi, dan juga proses biokimia. Kelompok batuan karbonat antara lain adalah batugamping dan dolomit. Mineral utama pembentuk batuan karbonat adalah: Kalsit (Calcite) (CaCO3) dan Dolomit (Dolomite) (CaMg(CO3)2).

Lingkungan pengendapan sedimen karbonat
Sedimen karbonat sebagian besar merupakan hasil proses biogenik dan biokimia. Bagian keras organisme besar dan pengendapan karbonat yang berasosiasi dengan alga dan bakteri menyediakan sejumlah besar sedimen karbonat, khususnya dalam lingkungan laut dangkal yang hangat. Sedimen karbonat terbentuk pada semua lokasi dimana ada suplai karbonat biogenik dan terbatasnya jumlah detritus klastik. Hampir semua lapisan batugamping terbentuk sebagai endapan dalam lingkungan pantai dan laut dangkal , meskipun pengendapan karbonat juga terdapat di dalam gua, mata air, tanah , danau  dan seting laut dalam. Banyak organisme yang membentuk batuan karbonat terdapat dalam lingkungan tertentu (spesific) (contoh koral, organisme bentonik, dan tipe-tipe alga yang berbeda), membuat kemungkinan untuk menentukan lingkungan batugamping dengan tepat berdasarkan penyusun biogenik. Detail yang lebih jelas didapat dari

Klasifikasi Batuan Sedimen Karbonat  (Pettijohn,1975)
  1. Mikrit (Micrite) (microcrystalline limestone), berbutir sangat halus, mempunyai warna kelabu cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur karbonat (lime mud) yang juga dikenali sebagai calcilutite.
  2. Batugamping oolitik (Oolitic limestone) batugamping yang komponen utamanya terdiri dari bahan atau allokem oolit yang berbentuk bulat
  3. Batugamping berfosil (Fossiliferous limestone) merupakan batuan karbonat hasil dari proses biokimia. Fosil yang terdiri dari bahan / mineral kalsit atau dolomit merupakan bahan utama yang membentuk batuan ini.
  4. Kokina (Coquina) cangkang fosil yang tersimen
  5. Chalk terdiri dari kumpulan organisme planktonic seperti coccolithophores; fizzes readily in acid
  6. Batugamping kristalin (Crystalline limestone)
  7. Travertine terbentuk dalam gua batugamping dan di daerah air panas hasil dari proses kimia
  8. Batugamping intraklastik (intraclastic limestone), pelleted limestone

Contoh Batuan Sedimen Karbonat adalah Batu Gamping:


    

Comments

Popular posts from this blog

Bowen reaction series

Struktur Sedimen

Ketidakselarasan (Uncomformity)