Sejarah Ilmu Bumi ( Geologi )
Rasulullah
bersabda “Tatkala Allah menciptakan bumi, ia bergoyang dan menyentak,
lalu Allah menstabilkannya dengan gunung” ( H.R Ahmad )
Nabi yang buta huruf ini hidup antara tahun 570 hingga 632, pada saat
tak seorangpun, baik sebelum beliau SAW, ataupun 12 abad setelahnya,
mengetahui apapun gerakan horizontal lithosfer bumi, peranan gunung
sebagai stabilisator baginya. Rasulullah sudah menyampaikannya pada kita
ummat manusia.
Dan telah kami jadikan dibumi ini gunung-gunung yang kokoh, supaya bumi
itu tidak guncang bersama mereka, dan telah kami jadikan pula dibumi
itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. Dan kami
jadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka
berpaling dari segala tanda-tanda kekuasaan Allah yang terdapat
padanya.
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malam mendahului siang.”(Q.S Yasin 40)
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malam mendahului siang.”(Q.S Yasin 40)
“dan
kamu lihat gunung-gunung itu , kamu sangka ia tetap pada tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan, begitulah perbuatan Allah
yang membuat kokoh tiap-tiap sesuatu.” ( Q.S Al Naml : 88 )
Guna membahas pentingnya pemikiran ilmu geologi, atau persepsi dari Al
Qur’an dan Hadist, adalah penting untuk memberikan informasi latar
belakang yang menggambarkan dimana geologi sekarang dan bagaimana sampai
ke kondisi sekarang.
Ilmu geologi sebagai ilmu pengetahuan dimulai kurang dari 200 tahun
yang lalu. Meskipun adanya berbagai persepsi geologis yang bisa
ditelusuri kembali ke Aristoteles lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Pengumpulan dan Analisis dari data Geologis. Dalam dua abad setelah
penelitian para pakar geologis dapat ditemukan bahwa dari hasil tanaman,
kerang, tulang yang tetap ditemukan dalam batuan di akui sebagai
catatan masa lalu.
Menjelang tahun 1800 diakui lebih lanjut bahwa catatan kehidupan yang
ditemukan dalam batuan berbeda dengan sekarang yang ditemukan, dan
semakin jauh dalam waktu (yakni lapisan bawah sekali dalam urutan
lapisan batuan), semakin beda catatan fosil, yang berbeda di temukan
dalam batuan.
Penelitian untuk menentukan urutan ini dicapai dengan mengintegrasikan
informasi dari urutan parsial batuan dari seluruh dunia. Penelitian ini
banyak membuat sibuk para ilmuwan diabad ke–19, dan secara ilmiyah sama
menariknya, dengan program ruang angkasa di zaman sekarang.
Kemajuan
teknologi peralatan canggih yang diperlukan untuk memperoleh umur
batuan, terutama sangat berkembang sejak tahun 1940 an. Apa yang
dikatakan hadist mengenai semua ini? beberapa ayat dari berbagai bagian
Al Qur’an dan Hadist mempunyai implikasi yang menarik. Allah berfirman :
“katakanlah wahai Muhammad berjalanlah di atas bumi dan lihatlah
bagaimana Allah memulai penciptaannya.
Pernyataan ini memerintahkan kita untuk melakukan hal-hal berikut :
1) Mengadakan perjalanan dimuka bumi.
2) Melakukan observasi (lihat-lihat), selama perjalanan itu.
3) Menuliskan pengamatan ini, menganalisis dan memahaminya, serta melihat bagaimana mulai penciptaan.
Informasi
dari Al Qur’an menunjukkan rincian baik mengenai struktur bumi maupun
mengenai gerakan lempeng kontinen. Dalam satu ayat, Al Qur’an menyatakan
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap” ( Q.S 2: 22 ).
Hal-hal berikut yang ditunjukkan oleh ayat ini :
1) lapisan atas bumi, atau kerak bumi, sama dengan suatu hamparan pelindung.
2)
Lapisan atas bumi adalah relative tipis terhadap bagian dalam, dan
sekarang diketahui bahwa ketebalan relative sama dengan kulit apel
dibandingkan dengan
keseluruhan apel.
keseluruhan apel.
3)
Sama seperti hamparan yang melindungi kekerasan dan bahaya dibawahnya,
demikian pula kerak bumi yang melindungi kehidupan dari panas didalam
bumi.
Ayat lain dalam Al Qur’an menyatakan :
“dan
dia menancapkan gunung-gunung dibumi,supaya bumi ini tidak goncang
bersama kamu. Dan dia menciptakan sungai-sungai dan jalan-jalan agar
kamu mendapat petunjuk” (Q.S 16 : 15)
Ayat-ayat ini menunjukkan hal-hal berikut :
1) Benua dibumi terhampar dan diciptakan dizaman purba, sama seperti dihamparkan, atau ditarik.
2) Terdapat gerakan terus-menerus benua-benua.
3) Pembentukan gunung dikaitkan dengan gerakan ini.
4) Gunung distabilkan dengan turun kelapisan astenosfer.
5) Bahan plastis (lentur) terdapat dibawah kerak bumi, karena ia menjadi tidak stabil, tanpa efek menurun ( sinking effect ).
Jadi, ayat-ayat ini memberikan indikasi yang jelas mengenai struktur
bumi dan gerakan lempeng tektonik. Kerak bumi dan karakteristik
strukturalnya tidak dipelajari secara rinci sampai abad ke 19. Ahli-ahli
geologi tidak mempunyai teori yang komfrehensip untuk menjelaskan
proses ini, mengaitkannya dengan gerakan kontinen sampai paro terakhir
abad kedua puluh.
Sekarang
kita terangsang untuk merenungkan sebuah hadist dalam shahih Muslim
yang menyatakan, sebagai salah satu datangnya Hari perhitungan sebagai
berikut : “Hari perhitungan tidak akan datang sebelum daerah Arab
kembali menjadi subur, hijau dengan sungai-sungai”.
Hadist ini mengacu pada iklim masa lalu, dan masa yang akan datang,
dari bukti geologis bahwa daerah ini pernah hijau dan akan menjadi hijau
lagi dalam waktu kurang dari satu abad. Mengenai hal ini, Mesir sudah
jelas dulunya adalah tanah pertanian, terbukti dengan adanya kisah nabi
Yusuf yang menjadi Menteri keuangan di dalam mengatur pertanian, kala
orang-orang palestina datang meminta bahan-bahan primer untuk dimakan.
Begitupun selama bertahun- tahun masa panen, dan masa paceklik (tempat
penyimpanan itu masih ada sampai sekarang, adanya di Luxor, sementara
Kincir nabi Yusuf, mungkin kincir pertama di dunia kali, hanya sayangnya
negeri Kincir justru terkenal dari Negara Belanda(?). Kincir nabi Yusuf
masih ada, dan memiliki bunyi khusus.
Dan bila dihubungkan dengan masa-masa saat ini, Mesir bukanlah
seluruhnya tanah padang pasir yang tandus lagi, tapi sudah banyak
kehijauan di sebagian daerah, begitupun sungai-sungai Nil, yang di buat
bendungan-bendungan baru, serta aliran-aliran baru di daerah perpasiran,
sehingga jadilah padang pasir tersebut menjadi tanah pertanian.
Wallaua’lam masa yad.
Tak kalah juga, kalau tidak salah,dua tahun yang lampau di jajirah
Arab, sudah ada gundukan es, salju. Ini pertanda, suatu saat kelak,
Hadist Rasulullah benar-benar terbukti, bahwa jazirah Arab akan kembali
menjadi subur kembali.
Comments
Post a Comment