Analisa Arus Purba

Analisa Arus Purba (paleo Curent) merupakan analisa untuk mengetahui asal arah (sumber) darimana sal batuan sedimen itu diendapkan, dan hal ini lebih ditekankan padaanalisa orientasi dari cekungan-cekungan sedimen dan tubuh-tubuh batu pasir yang ada. Pada pembahasan lingkungan pengendapan arus purba sangat penting artinya. Dalam analisa arus purba yang menjadi pokok pemasalahan adalah :
a.       Arah transport klastik dari sumber cekungan (meliputi arah pengendapan fluvial, yang diperkirakan bearingnya.
b.      Lereng purba dan gradien facies (lereng ini dianggap serah dengan arahtransport. Arah dip/slope searah dengan bearing transportasi).
c.       Jurus dan arah kemiringan pengendapan dimana jurus dari endapan dianggaptegal lurus arah transportUntuk analisa ketiga hal diatas, harus ada struktur-struktur sedimen sebagai indikasi yang menunjukan arah transport sedimen yang bersifat vector (Koesoemadinata, 1980).
Penentuan arah arus purba (paleocurrent) dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya dengan memanfatkan keberadaan suatu fosil dalam suatu lapisan sedimen, serta ada cara lain yaitu dengan metode AMS (Anisotropy of Magnetic Suscaptibility).
Dalam penentuan atau analisa arus purba menggunakan struktur sedimen , terdapat perbedaan khas, antara lain :
a.       Arah arus purba akan searah dengan sumbu dari struktur sedimen, bila struktur tersebut adalah, imbricated pebble, flute casts, scour marks, prod casts, frondescent casts, groove casts, brush marks, parting liniation dan erotionalmarks
b.      Arah arus tegak lurus sumbu struktur sedimen dan searah dip perlapisan, bila struktur – struktur sedimen tersebuit adalah, current ripple, slump structures,high angle planercross stratifocation, trough cross stratifocation dan rip and  furrow structure
c.       Arah arus tegak lurus sumbu struktur sedimen dan berlawanan arah dengankemiringan perlapisan, bila struktur-struktur tersebut adalah low angle crossstratifocation (Koesoemadinata, 1980).
d.      Lereng purba dan gradien facies (lereng ini dianggap serah dengan arahtransport. Arah dip/slope searah dengan bearing transportasi).
e.       Jurus dan arah kemiringan pengendapan dimana jurus dari endapan dianggaptegal lurus arah transportUntuk analisa ketiga hal diatas, harus ada struktur-struktur sedimen sebagai indikasiyang menunjukan arah transport sedimen yang bersifat vector (Koesoemadinata, 1980).

Peran Fosil Dalam Menentukan Arus Purba (Paleocurrent)

Fosil merupakan benda alam yang berupa tubuh atau cangkang organisme, bekas, jejak atau sisi kehidupannya, yang oleh proses alamiah terawetkan dan terekam terutama dalam batuan sedimen.
Fosil yang terdapat dalam lapisan sedimen ini sangat berguna dalam menentukan arah arus purba. Hal ini didasarkan pada konsep dimana pada lingkungan yang berarus, baik itu lingkungan sungai, rawa, basin biasanya hidup suatu jenis makhluk hidup, sehingga ketika makhluk hidup itu ada mati, arus air dalam lingkungan itu akan membawa dan mengendapkan jasad maupun cangkang atau bagian tubuh makhluk hidup yang mati tadi dengan suatu pola aliran arus tertentu. Arus itu dapat berupa arus turbidit, arus gravity, ataupun arus pekat. Selanjutnya karena tertimbun oleh material sedimen yang terbawa oleh arus maka bagian tubuh makhluk yang mati dapat menjadi fosil. Sedangkan karena bagian tubuh makhluk itu terendapakan bersaamaan dengan suatu aliran arus, sehingga fosil memiliki posisi dan penyebaran tertentu, maka bagian tubuh itu akan menunjukkan suatu arah arus yang dulu pernah mengalir, atau dapat dikatakan sebagai arus purba.
Lapisan yang mengandung beberapa fosil yang menjajar dapat dijadikan sebagai petunjuk arah arus. Kemudian dilakukan penghitungan jumlah (n), radius penyebaran (r), dan arah penyebaran. Kemudian direkonstruksi sehingga diketahui arah arus purba, dari beberapa arah arus semu yang terukur dapat direkonstruksi dengan diagram rose sehingga didapatkan suatu arah arus purba dominan.
Bermacam indikator arus purba dijumpai didalam suatu lapisan, adalah graptolites, ortho cephalopoda dan trilobite cranidia. Kecenderungan dari arus purba sangat konsisiten menuruni lembah, dengan arah 167°. Bukti ini mendukung tektonik model.  Lebih lanjut turun kearah timur pada lembah, arus purba mengindikasikan perubahan arah, dan cenderung menuju north-south, sejajar pada sisi tektonik.

Contoh kasus penggunaan fosil Graptolites dan  Trilobite Cranadia adalah pada Mohowk River, Canada. Dimana kita dapat mengetahui orientasi yang ditunjukkan dengan adanya penjajaran 269 fosil Amplexograptus praetypicalis graptolites dan 15 fosil cranidia of Triarthrus beckii. Dan dari diagram rose didapatkan arah arus rata-rata dari cranidia adalah 115,0°, sedangkan arah arus rata-rata dari graptolith adalah 114,3°. Dengan measurement accuracy hanya sebesar 2 °.
Gambar dan Diagram Rose dari Paleocurrent Directions oleh Fosil Graptolites, dan Trilobite cranidia di Mohowk River, Canada

Gambar Tektonik Model dari North America

Comments

Popular posts from this blog

Bowen reaction series

Struktur Sedimen

Ketidakselarasan (Uncomformity)